Sadis Bisnis Jual Beli Mobil Berujung Penyekapan dan Dianiaya

Sadis Bisnis Jual Beli Mobil Berujung Penyekapan dan Dianiaya – Bisnis jual membeli mobil berujung tragis. Seorang pria Inisial MRR (23) disekap selama berbulan-bulan di sebuah cafe Jalan Pendidikan Raya, Duren Sawit, Jakarta Timur.

Selama disekap, korban dianggap dianiaya secara sadis dan membabi buta. Akibat kejadian itu, tubuh korban penuh bersama dengan luka dan bahkan mengalami problem psikologis.

Kasus penyekapan dan dugaan penganiayaan ini sudah dilaporkan ke Polsek Duren Sawit Jakarta Timur pada 19 Juni 2024. Laporan teregister bersama dengan nomor LP/B/86/VI/2024/SPKT/POLSEK DUREN SAWIT/POLRES METRO JAKTIM/POLDA METRO JAYA.

Paman korban, Yusman menceritakan, kejadian ini berawal berasal dari kerjasama jual membeli mobil pada keponakannya, MRR (23) bersama dengan seorang yang sudah berjalan sejak September 2023.

“Bisnis sudah terkait sejak lama. Mereka ini seluruh baccarat online sama-sama berteman. Selama ini lancar-lancar saja,” ujar Yusman waktu dihubungi, Sabtu (6/7/2024).

Ketika itu, lanjut dia, tersedia suatu persoalan atau dikenal bersama dengan istilah wanprestasi pada akhir th. 2023. Sehingga, kata Yusman, keliru satu pihak emosi.

“Oleh keponakan duit hasil penjualan tidak disetor. Mungkin dipakai dulu. Nah di situ ketahuan,” ucap Yusman.

Yusman mengatakan, terlapor yaitu H sesudah itu mengajak keponakannya mengulas persoalan keuangan pada 19 Februari 2024. Namun, terlapor H memakai cara-cara kekerasan agar keponakan segera mengganti kerugian.

“Disekap, disiksa dan diplonco,” papar Yusman.

Yusman mengatakan, terlapor H tidak sendiri. Rekan-rekanya yang berjumlah belasan orang turut menolong menganiaya korban.

“Tadinya sendiri, pada waktu penyekapan itu sepenuhnya terlibat. Dia kan disekap di Cafe, menjadi setiap tersedia teman-teman H yang dateng kumpul-kumpul, korban pun disiksa terus,” ucap dia.

Penyiksaan Tergolong Sadis

Yusman membeberkan, bentuk penyiksaan tergolong sadis. Dia menyebut, korban dipukul, dipecut memakai selang bersama dengan suasana tangan diborgol, bahkan hingga disudut mengunakan arang rokok. Tercatat, kata Yusman, tersedia dua puluh titik dibagian tubuhnya.

“Bagian paha, punggung, di anggota k*elami* dikasih korek api, lubang berarti di kasih bubuk cabe,” terang dia.

Padahal, kata Yusman, keponakan mempunyai itikad baik pengeluaran toto macau untuk mencicil kerugian hingga lunas. Terbukti, berasal dari keseluruhan kerugian Rp300 jutaan kini tinggal Rp176 juta.

“Ada bukti transaksinya sudah dibalikan segini, segini tersedia rinciannya sudah kami berikan bukti ke polisi,” ucap Yusman.

Baca Juga : Anis Baswedan MenJadi Saksi Pernikahan Putri Rizieq Shihab

Namun, di sini, terlapor H barangkali idamkan keponakan cepat melunasi.

“Akhirnya ya gini lah dianiaya, disekap,” kata Yusman.

Yusman mengatakan, orang tua korban mirip sekali tidak tahu penyekapan ini. Karena selama ini, korban tinggal di kira-kira situ.

Penyiksaan ini terbongkar usai korban sukses melarikan diri pada 1 Juni 2024. Karena korban tak kuat menghambat penyiksaan. Korban sesudah itu menceritakan ke orang tuanya.

Saksi Telah Diperiksa

Yusman menyebut, sejumlah saksi sudah dicek menjadi berasal dari pelapor, saksi mahkota, hingga saksi kunci. Korban pun, kata dia, sudah meniti visum sebagai keliru satu upaya untuk perlihatkan adanya penganiayaan tersebutm

Saat ini, orang tua berasal dari MRR sudah dipanggil oleh penyidik. Pemeriksaan dapat dilaksankan sebagai saksi pada Sabtu ini (6/7/2024).

Yusman mengatakan, proses penyelidikan terkesan lamban. Menurut dia, bukan tanpa sebab. Terlapor dalam persoalan ini tergolong bukan orang sembarangan. Dia tahu hal itu setelah mendengar segera pengakuan berasal dari keliru satu anggota kepolisian.

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *